SOLUSI
KEAMANAN UNSRI
Universitas Sriwijaya merupakan
satu-satunya universitas negri yang ada di Sumatera Selatan dan masuk dalam
peringkat ke 9 dari 50 besar universitas terbaik yang ada di Indonesia
berdasarkan webometrics pada Januari 2012. Dengan prestasi
akademisi yang tak perlu diragukan lagi seharusnya dengan kualitas yang sudah
dimiliki Unsri sebagai universitas yang terkemuka dan berakreditasi baik dapat
didukung juga dengan fasilitas kampus yang membuat mahasiswa merasa nyaman dan
aman.
Fasilitas tidak hanya dari segi teknologi maupun
penyediaan alat untuk memperlancar sistem belajar mengajar seperti wifi, kursi,
papan tulis, kelas,dll. Tetapi, juga dari keamanan dan kenyaman sebuah kampus
yang bertempat di kampus utama Unsri Inderalaya Jl. Raya Palembang-Inderalaya
KM 32 Inderalaya Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia dan kampus Bukit Besar
Palembang Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang, Sumatera Selatan,
Indonesia.
Pada tahun 2013 ini, sudah banyak kejadian yang terjadi
dikampus Unsri baik dari pencurian motor, pencurian mobil sampai pencurian
sepeda, pencopetan, penembakkan,dll. Tidak hanya terjadi dikampus Inderalaya
tetapi juga terjadi dikampus Unsri Palembang. Salah satunya kejadian yang
baru-baru ini menghebohkan kampus Unsri Inderalaya hingga menjadi topik sampul
halaman depan beberapa media cetak yang ada di Sumatera Selatan salah satunya
Tribun Sumsel.
Saat itu Iwan (17) warga desa Sukaraja Ogan Ilir,
diamankan pihak keamanan Unsri Indralaya, Selasa (16/4/2013) sekitar pukul 16.30.
Bujangan yang berprofesi sebagai kernet mobil itu, hendak mencuri sebuah
kendaraan bermotor di lingkungan kampus tersebut. Namun, seorang mahasiswa yang
melihat gelagat pelaku sangat mencurigakan, langsung meneriaki maling hingga
akhirnya pelaku Iwan berhasil diamankan. Sedangkan satu pelaku lagi yakni Rio
yang baru dikenal pelaku satu minggu ini, berhasil melarikan diri.
Dari kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya
keamanan yang ada di Unsri Inderalaya mengakibatkan seseorang dengan bebas
keluar masuk lingkungan kampus. Sehingga, menyebabkan sering terjadinya tindak
kriminalitas yang membuat mahasiswa dan mahasiswi merasa tidak nyaman dan
mengganggu aktivitas mereka.
Pencurian
tidak hanya terjadi dikampus Unsri Inderalaya tetapi juga terjadi dikampus
Unsri Palembang. Menurut sumber LMPGS Unsri, pada Senin (26/3) yang lalu sekitar pukul 14.00, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Prodi PGSD dikejutkan dengan hilangnya motor Jupiter
MX dengan nomor polisi BG 4133 ZE milik Pak Sis seorang guru kualifikasi prodi
pendidikan jasmani dan olah raga, “motor saya parkir di halaman depan kampus
seperti biasa, usai kuliah begitu terkejutnya melihat motor tidak ada di tempat
saya memarkirkannya, motor saya kunci stang tapi tidak ditambah dengan kunci
pengaman seperti gembok” ungkap Pak Sis.
Kelalaian dan kurang perhatian
pemilik kendaraan terhadap kendaraannya bisa menjadi faktor penyebab kurangnya
kewaspadaan seseorang terhadap situasi keamanan yang sudah jelas kurang
memenuhi standar keamanan. Selain itu ditempat yang sama salah seorang
mahasiswi hampir saja kehilangan motor miliknya dan beruntungnya pencuri
tersebut berhasil diamankan oleh pihak terkait. Ternyata, salah satu pencuri
tersebut adalah satpam penjaga tempat tersebut tetapi dikarenakan tidak adanya
baju khusus untuk penjaga maka dengan mudah seseorang keluar masuk lingkungan
kampus. Hal ini juga perlu diperhatikan sebagai identitas pekerjaan seseorang
disuatu lingkungan terutama lingkungan kampus.
Tidak hanya dari segi kriminalitas
saja yang menjadi pokok permasalahan kita tetapi kebebasan seseorang yang tidak
berkepentingan didalam kampus dengan leluasa dapat masuk kearea kampus dengan mudahnya.
Contohnya, menurut sumber dari LMPGS Unsri bahwa Universitas Sriwijaya telah
dimasuki pengemis yang berkeliaran disekitar ruang kuliah zona C fakultas
pertanian. Pengemis tersebut berkeliling dari kelas ke kelas meminta-minta uang
dengan mahasiswa disana.
Saat ditanyai mengapa pengemis itu masuk kampus ia hanya menjawab “untuk
mencari makan” ujar pengemis tersebut. Padahal mengemis perbuatan yang tidak
baik kecuali benar-benar orang tersebut sudah tidak mempunyai daya dan upaya
dalam kehidupannya mencari nafkah untuk hidup.
Dari beberapa contoh kejadian di
atas kita perlu mengambil tindakan yang signifikan tidak hanya berbentuk
peraturan hitam di atas putih tetapi perlu ada tindakan nyata yang membawa
perubahan dalam meningkatkan kualitas keamanan kampus terutaman kampus Unsri
baik di Inderalaya maupun Palembang.
Hampir semua mahasiswa mengeluh atas
ketidak nyaman dengan seringnya terjadi pencurian, pengerusakan, bebasnya orang
luar masuk dalam lingkungan kampus, dll. Seharusnya pihak yang berwenang lebih
memperhatikan sistem yang ada dilingkungan kampus terutaman dari segi keamanan
dengan mengambil tindakan yang tegas. Seperti diungkapkan oleh salah satu
mahasiswa Unsri Fakultas Matematika dan Ilmpu Pengetahuan Alam ini, “ iya,
menurut saya kurangnya security atau satpam yang menjaga parkiran dan lebih
tepatnya tidak ada sama sekali. Tidak usahkan satpam lahan parkiran pun tidak
ada. “ ujar Andi salah satu mahasiswa jurusan fisika.
Ketidak merataan dalam pengaman
kampus bisa menjadi salah satu faktor kurangnya perhatian pihak Unsri maupun
fakultas itu sendiri dalam memfasilitasi keaman kampus terutama disetiap
fakultas yang ada. Kurangnya lahan khusus untuk memarkirkan kendaraan seperti mobil,
motor dan sepeda menjadi catatan khusus kurangnya fasilitas yang diberikan
pihak pengelola kampus. Oleh sebab itu, jika ada lahan parkiran khusus maka
akan lebih memperkecil kriminalitas seperti pencurian atau pengerusakan
kendaraan dengan dijaganya beberapa satpam atau security.
Selain itu, bisa juga dengan
menambahkan syarat atau peraturan dalam pengambilan kendaraan sehingga tidak
terjadi pencurian dengan modus atau tindakan yang tidak biasa seperti membawa
kendaraan orang lain dengan mengaku menjadi kerabatan si pemilik kendaraan
tanpa jelas identitasnya. Bisa kita terapkan sistem manual dengan peletakkan
nomer pada setiap kendaran yang ada dan memberikan nomer yang sama atau
duplikatnya pada pemilik kendaraan sehingga ketika si pemilik mengambil
kendaraan mereka hanya memberikan nomer duplikat tersebut dengan penjaga
parkiran sesuai nomer pada kendaraannya.
Bisa juga dengan sistem teknologi
yaitu membuat alat yang dapat mendeteksi id card atau kartu pengenal mahasiswa
dengan sensor. Sehingga, dapat dideteksi siapa saja yang mengambil kendaraan dilahan
parkiran tersebut dan memperkecil kemungkinan orang luar untuk mengambil
kendaraan orang lain karena harus menggunakan kartu pengenal mahasiswa Unsri.
Lalu bisa juga keamanan kampus
dilakukan dengan penjagaan jarak jauh dengan memasang instalasi CCTV yang
kemudian dipasang pada titik tertentu yang memungkinkan terjadinya tindakan
kriminal atau pun tindakan yang lainnya. Dengan mengawasi dan mengontrol dari
suatu ruangan khusus yang bisa dikontrol oleh penjaga ataupun mahasiswa itu
sendiri. Disamping itu juga kita dapat memanfaatkan sumber daya manusia dalam
pembuatan atau pemasangan CCTV sehingga meningkatkan kemampuan mahasiswa di
bidang IT.
Selain itu, keamanan Unsri sendiri
dengan lahan yang begitu besar dan sulit untuk dijangkau setiap sudut. Setidaknya,
setiap jalan atau pintu masuk baik dari depan, samping maupun belakang yang
daerahnya berdekatan dengan aktivitas dan tempat tingal mahasiswa-mahasiswi seperti
di rusunawa diperlukan penjaga yang menjaga disekitar tempat tersebut baik di
pagi, siang maupun malam hari.
Kurangnya penerangan lampu disetiap
jalan yang ada di Unsri pada malam hari membuat kita sering menemukan
orang-orang dari luar berhasil masuk dalam lingkungan kampus sehingga membuat
orang-orang tersebut bebas melakukan aktivitas yang tidak semestinya dilakukan
dikampus dan memungkinkan untuk terjadinya tindakan kriminal yang
berkelanjutan.
Diharapkan dari beberapa solusi
diatas dapat mengubah atau meningkatkan keamanan yang ada di Unsri baik Unsri
Inderalaya maupun Palembang. Sehingga, dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
tindakan kriminal yang disebabkan oleh pihak luar atau dilingkungan kampus itu
sendiri. Membuat mahasiswa-mahasiswi, dosen maupun staff yang bekerja di
lingkungan kampus merasa aman dan nyaman beraktivitas dilingkungan kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar